HiFi versi 1
Untuk buat v1 ini pemikiran bar-bar gue yang lebih gue gunain, alias tidak mengikuti teori-teori per-antena-an, dan . . . tidak ada ukuran dalam hal ini kecuali teori semakin besar semakin bagus OK!
# Hasil : BERHASIL. Antena ini berhasil menaikkan sinyal dari 14 bar menjadi 45 bar
# Bahan-bahan
1. Kerdus
2. Alumunium Foil (AF)
3. Gunting / Cutter
4. Isolasi
# Proses
- Untuk Piringan: Potong kerdus berbentuk bujur sangkar, kemudian coak tepat ditengahnya untuk memasukkan Repeater (sebatas colokan listrik pada Repeater). Lalu lapisi dengan AF.
- Untuk Konstruksi: Buat potongan kerdus menjadi box tanpa tutup, kemudian salah satu sisi nya di coak berbentuk curve untuk memegang piringan sehingga piringan menjadi melengkung. Dan lubangi untuk memasukkan kabel colokan listrik
- Masukkan colokan listrik kedalam box kontruksi
- Pasangkan piringan ke box
- Colokkan Repeater ke colokan listrik didalam box
- Pengerjaan dalam 1 malam
- Biaya dibawah BND 5 ( 5 x Rp.7.100 = Rp.35.500; - kurs waktu itu)
- Beberapa lama setelah itu gue ngelapisin box dengan AF tapi ternyata tidak menghasilkan kemajuan yang berarti
HiFi versi 2
Untuk buat v2 ini berdasarkan teori dari website WajanBolic dan sepertinya dari awal gue udah melakukan kesalahan beli pipa paralon yang ketebelan. Gue buat ini hampir 2 minggu dengan banyak banget perubahan-perubahan dan waktu buat motong tuh paralon pake cutter sampe mendapat hasil yang bener-bener maksimal
# Hasil : KURANG BERHASIL. Antena ini mempunyai hasil yang sama dengan v1
# Bahan-bahan
1. Tutup Panci
2. Paralon + 2 tutup nya
3. Gunting / Cutter
4. Isolasi Alumunium Foil (IAF)
# Resume Proses
- Untuk lebih detail pembuatan antena ini ente bisa googling tentang WajanBolic nya Bapak Onno Purbo karena menyangkut detail dan rumus yang agak banyak dan njimet
- Untuk piringan gue 2 kali modifikasi, yang pertama pake wajan boleh minta sama Jhon di Cafe Safari. Yang kedua gue ganti pake tutup panci beli di Hua Ho
- Biaya gue ngabisin sekitar BND 50 (50 x Rp.7.100 = Rp.350.500)
- Dengan biaya yang 10 kali lipat dan menghasilkan kualitas yang sama dengan HiFi v1, gue mengganggap HiFi v2 ini TIDAK OPTIMAL dari segi biaya dan waktu